Friday, August 9, 2013

Ketaatan Sister Chang

Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu. 2 Kor 2:9

Ketika Allah berbicara kepada Sister Chang, seorang pemimpin gereja rumah dari Henan, Dia menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal. Dia memerintahkannya untuk pergi dan memberitakan Injil di luar kantor polisi setempat. Tindakan semacam ini akan membuatnya ditangkap, sekalipun di negara barat. Dan di Cina komunis, ini adalah sebuah cara yang meyakinkan untuk mengundang hukuman berat. Tetapi, semakin lama Sister Chang mendoakan hal ini, semakin jelas suara Allah yang terus memberitahunya untuk melakukan hal itu. Akhirnya, ia tidak melihat pilihan lain kecuali menaati Allah.

Berdiri di luar kantor polisi, ia dengan berani memberitakan Injil kepada orang-orang yang melihatnya dengan keheranan. Dalam beberapa menit, beberapa polisi menyeretnya ke dalam dan menahannya. Di mata manusia ketaatannya tampak konyol, tetapi Allah bisa melihat hal-hal yang tidak kita lihat.

Sister Chang dihukum tanpa pengadilan dan ia dikirim ke penjara wanita, dimana ia ditempatkan diantara ribuan jiwa yang terhilang. Ia dengan berani dan penuh kasih memberitakan Injil kepada sesama tahanan. Cahaya Injil menyebar seperti api. Hanya dalam tiga bulan, 800 wanita percaya kepada Yesus! Seluruh suasana penjara menjadi berubah, dan suara-suara pujian dan penyembahan yang baru terdengar di lorong-lorong penjara dan di halaman.

Direktur penjara sangat keheranan dengan perubahan suasana tersebut dan ia bisa merunutnya ke khotbah Sister Chang. Ia lalu membawa Sister Chang ke kantornya dan berkata, "Kamu telah membuat pekerjaan saya jadi mudah! Tidak ada lagi perkelahian diantara para tahanan dan para wanita itu menjadi lembut dan patuh. Kami membutuhkan lebih banyak orang seperti kamu untuk bekerja disini. Mulai hari ini, kami telah memutuskan untuk membebaskan kamu. Kami ingin memberimu pekerjaan sepenuh waktu di penjara ini, dan kami akan menggaji kamu 3.000 yuan per bulan (Sekitar Rp. 3.500.000,- sebuah harta karun untuk ukuran desa Henan). Direktur itu melanjutkan, "Kami juga akan memberimu sebuah mobil dan seorang sopir, dan akan memberimu rumah."

Sister Chang dengan singkat mempertimbangkan tawaran itu, dan kemudian menjawab, "Dua puluh tahun yang lalu aku menjadi murid Yesus Kristus dan Dia selalu indah bagiku. Aku tidak percaya tawaran mobil, sopir, dan gaji yang Anda berikan adalah sesuai dengan apa yang Yesus ingin perbuat dengan hidupku, karena aku adalah milik-Nya. Yang ingin aku lakukan hanyalah memberitakan Kabar Baik."

Terlepas dari penolakannya atas tawaran itu direktur tersebut tetap melepaskannya dari penjara pada hari itu, dan ia terus melanjutkan pelayanannya bagi Tuhan.

Melakukan apa yang Tuhan minta untuk kita lakukan selalu mengandung berkat. Jangan membantah, melawannya, dan mencoba untuk memikirkan rinciannya. Pokoknya kerjakan saja. Ini adalah salah satu tanda dari seorang murid sejati Yesus Kristus.

(Kita bisa saja berdalih bahwa itu hanya salah satu cara Allah dalam memakai orang-orang untuk memenangkan dunia dan ada banyak cara lain yang Allah bisa pakai yang tidak melulu musti seperti itu. Baik...pendapat Anda ada benarnya, namun kita juga seharusnya tidak bisa memungkiri "value Injil" yang Allah kehendaki seperti KETAATAN PENUH pada Allah; KEBERANIAN menjalankan Amanat Agung; DINAMIKA SPONTANITAS hubungan akrab dengan Roh Kudus; KERELAAN menanggalkan kenyamanan/kemapanan hidup (bahkan kalau perlu: nyawa) - apabila diperlukan - dan menyambutnya sebagai Hak dan Harta Istimewa untuk turut mengalami persekutuan dalam penderitaan Kristus; dan YANG PASTI konsep kerangka kerja Tuhan SERING berbeda jauh dengan konsep/kerangka kerja manusia, perbedaannya seperti langit dan bumi - inilah fenomena paradoks yang terjadi dalam Kerajaan Allah).

No comments:

Post a Comment