Thursday, August 29, 2013

Gereja itu seperti air jernih

Gereja itu seperti air jernih, yang sangat dibutuhkan demi kelangsungan hidup manusia2 percaya.

Anda dapat menambahkan apapun ke dalam air jernih sesuka Anda sebagai penambah rasa atau warna minuman Anda, air itu tetap akan mendatangkan manfaat. Tambahkan gula dan teh, maka ia akan jadi teh manis yang nikmat bagi yang menyukai teh manis. Tambahkan kopi dan gula, maka ia akan terasa nikmat bagi penyuka kopi. Tambahkan susu, coklat, atau bahan2 lain, maka ia akan menjadi seperti apapun yang Anda inginkan.

Namun ada satu hal yang perlu diingat. Ketika air jernih telah ditambahkan berbagai bahan2 lain, maka ia akan menjadi terbatas kegunaannya. Anda tidak bisa minum teh manis, kopi, susu, coklat, dan bahan2 tambahan lain sebanyak2nya tanpa resiko terserang berbegai penyakit yang akan melemahkan, bahkan membunuh Anda. Demikianlah gereja bila terlalu banyak ditambahkan unsur2 lain akan memang terasa seperti lebih nikmat bagi anggotanya. Namun penambahan unsur2 lain itu pada titik tertentu bisa berbalik menjadi malapetaka. Kebanyakan unsur2 tambahan bisa membuat kecanduan terhadap bahan tambahannya (bukan air jernihnya), dan itulah yang membuat banyak gereja akhirnya tergeletak karena tergerogoti oleh diabetes rohani, kolesterol rohani, dan lain2.

Sebaliknya dengan air jernih yang bersih dan segar, yang bebas dari unsur2 tambahan buatan manusia. Tak ada batasan dalam mengkonsumsinya. Anda dapat minum sebanyak yang Anda inginkan untuk memuaskan dahaga Anda, dan kesehatan Anda tidak akan terganggu. Itulah gereja sederhana, gereja perjanjian baru.

Semakin sedikit Anda menambahkan unsur2 lain ke dalam Gereja Tuhan, semakin bebas Anda menikmati gerejaNya. Gereja yang murni sama seperti air jernih, bisa dinikmati kapan saja, dimana saja, tanpa batasan.

Ini adalah jawaban singkat atas pertanyaan, mengapa gereja begitu terasa menyegarkan ketika masih sederhana, masih kecil, dan menjadi begitu sumpek, rumit, dan memusingkan ketika ia telah menjadi begitu besar, apalagi kalau dia sudah menjadi mega church. Unsur2 tambahan yang terlalu banyak dikonsumsi itulah penyebabnya.

Simple Church is wonderful.
Baca SelengkapnyaGereja itu seperti air jernih

Tuaian #1; Minimal 72% ???

Yesus sudah pasti tidak sedang bercanda ketika Ia katakan bahwa tuaian itu banyak tapi pekerja sedikit. Apabila Ia katakan tuaian itu "banyak" maka itu pasti artinya benar-benar banyak. Berita gembira buat kita bahwa Yesus tidak pernah gagal atau keliru dalam bernubuat - tidak seperti beberapa orang yg masih doyan bermain-main dengan "loe-boeat".

-------------------------------

Mat_9:37-38 "Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Rev_5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Rev_7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Rev_14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."

--------------------------------

Penyataan nubuatan tuaian banyak diatas sudah seharusnya memiliki implikasi mendalam dalam keimanan orang percaya, karena itu adalah suatu ramalan yang harus terjadi dan pasti akan terjadi terlepas dari kita siap atau tidak; mau atau tidak; mengerti atau tidak. Harusnya nubuatan Yesus ini men-DRIVE hidup kita sehingga kita bersedia membayar harga APAPUN itu untuk terlibat di dalamnya. Bersediakah kita tanggalkan "atribut" kita dan merendahkan diri menjadi sama dengan ybs? Bukankah teladan yang sama diberikan Yesus ketika Ia ber-intervensi dan ber-inkarnasi dalam sejarah dan budaya manusia 2000 tahun lalu, mengosongkan dan merendahkan diri, mengambil rupa sebagai hamba dan menjadi sama dengan manusia demi menyelamatkan manusia yang selalu mengkhianati-Nya? Bagi Bapa di Surga: "Tidak ada cara lain lagi". Inilah jantung dari Injil!

-------------------------------------

Tapi...Berapa banyakkah arti kata "banyak" itu? How big is BIG? Apakah 10% cukup? 20% cukup? 30% cukup? atau 40% cukup? Setidaknya Alkitab memberikan 'clue' sbb:

Isa_11:9 Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Hab_2:14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.

Ayat ini menjelaskan bahwa akan ada masanya ketika bumi akan penuh dengan pengenalan akan TUHAN seperti...? Seperti air laut yang menutupi dasarnya. Kita tahu bahwa ilmu pengetahuan mengatakan bahwa prosentase lautan memenuhi luas bumi adalah 72%. Apakah Alkitab ingin mengatakan/menubuatkan bahwa MINIMAL ketika Tuhan Yesus datang kembali akan ada 72% orang yang diselamatkan? Silakan Sdr memiliki tafsiran sendiri-sendiri, tetapi saya memilih mempercayai bahwa ketika Tuhan datang kelak MINIMAL akan ada 72% populasi manusia bumi yang diselamatkan. Dan saya pikir pada kenyataannya akan menyentuh prosentase yang amat tinggi, jauh diatas 72% - terlepas dari berapa banyak orang percaya yang meninggalkan imannya di akhir zaman ini, Tuhan rupa-rupanya bekerja dibalik layar melawat dan mendatangkan keselamatan bagi lebih banyak orang lagi - seringkali tanpa sepengetahuan kita! When God moves, He never ask for our permission.

Saya tidak percaya jika Tuhan menciptakan stadion sepakbola benar-benar bertujuan agar para bintang sepakbola bermain disitu. Stadion dibuat Tuhan sebagai tempat murid Kristus dari segala suku, kaum, bangsa dan bahasa berkumpul, memuji menyembah Tuhan dalam harmoni dan kesatuan serta mendengar pengajaran rasul-rasul, dan menengking orang kuat kota tersebut bersama-sama !

India salah satu contohnya. Perintisan dilakukan tahun 1996 dan pada tahun 2010 telah berdiri 1.500.000 gereja dengan anggota 80 s.d 90 juta orang percaya berlatar belakang seberang. Ini real, ini nyata. Saya tidak sedang bercanda. Dan saya yakin bahwa Yesus-pun juga tidak sedang bercanda.

Mau contoh lain? kasih tahu gak ya...?
Baca SelengkapnyaTuaian #1; Minimal 72% ???

Monday, August 12, 2013

Upside-Down Leadership !

Baca SelengkapnyaUpside-Down Leadership !

Sunday, August 11, 2013

Benarkah pelayanan para Rasul dan para Nabi sudah berakhir seiring berakhirnya pelayanan 12 Rasul Yesus Kristus ?

Andaikata anggapan ini benar, maka ayat-ayat dibawah ini musti ditelaah kembali :

Eph 2:19-22 "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan KAWAN SEWARGA dari ORANG-ORANG KUDUS dan anggota-anggota KELUARGA ALLAH, yang DIBANGUN DI ATAS DASAR para RASUL dan para NABI, dengan Kristus Yesus sebagai BATU PENJURU. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh."

Eph 3:4-6 "Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada RASUL-RASUL dan NABI-NABI-NYA yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi AHLI-AHLI WARIS dan ANGGOTA-ANGGOTA TUBUH dan PESERTA dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus."

Luk_11:49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka NABI-NABI DAN RASUL-RASUL dan SEPARUH dari antara NABI-NABI dan RASUL-RASUL itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,
(Ini adalah nubuat Yesus Kristus mengenai pelayanan Rasul dan Nabi di sepanjang zaman kekristenan dan salah satu tanda utama dari para RASUL dan para NABI sejati adalah aniaya berat karena memberitakan Injil dan karena mendirikan jemaat-jemaat baru. Yesus meramalkan setidaknya SEPARUH dari mereka (pasti) akan terbunuh, dan sisanya minimal akan mengalami aniaya berat. Well...ramalan Yesus akan selalu menjadi kenyataan. Paling tidak sekarang kita menemukan salah satu alasan sulitnya mengenali Rasul dan Nabi yang asli, karena mereka sering berada di garis terdepan penginjilan dan SEPARUH-nya hilang dari peredaran karena terbunuh).

1Co_12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai RASUL, kedua sebagai NABI, ketiga sebagai PENGAJAR. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.

1Co_12:29 Adakah mereka semua RASUL, atau NABI, atau PENGAJAR? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,

Eph_4:11 Dan Ialah yang memberikan baik RASUL-RASUL maupun NABI-NABI, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (Mengapa RASUL dan NABI diletakkan Paulus dalam urutan pertama dan kedua? Bukan karena mereka lebih baik atau lebih utama, melainkan karena FUNGSI mereka sebagai Arsitek Bangunan dan Juru Peta Bangunan).

2Pe_3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh NABI-NABI kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh RASUL-RASULmu kepadamu.
(Mengapa kita disuruh mengingat perintah Tuhan yang disampaikan melalui para Rasul dan Nabi? karena mereka berfungsi meletakkan dasar kehidupan keluarga Allah supaya bangunan rohani ini menjadi RAPIH TERSUSUN berdasarkan hikmat Allah, bukan hikmat manusia - Efesus 2:19-22).

Rev_18:20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, RASUL-RASUL dan NABI-NABI, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."
(Rupanya salah satu alasan penghukuman Allah atas Iblis dan antek-anteknya adalah karena darah para Rasul, Nabi dan orang-orang kudus yang berteriak kepada-Nya, menuntut penghakiman yang adil dari Allah : Rev 6:9-11 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.)

-----------

Akan tetapi sebaliknya kalau memang pelayanan mereka benar-benar ada, mengapa seolah-olah mereka seperti tidak ada? Apakah karena sebenarnya mereka memang tidak ada? Ataukah mereka benar-benar ada namun dibuat menjadi seolah-olah "tidak ada"? Mungkinkah masalahnya hanya karena kita yang tidak bisa mengenalinya - karena rasul dan nabi yang asli memiliki konsep-kerangka-kerjanya yang "asing" bagi kebanyakan pola pikir kita? Mungkinkah masalahnya hanya karena mereka tidak mendapat "tempat" yang fit di dalam "Rumah Tuhan" - karena telah dibangun diatas "fondasi yang keliru" - dan oleh karenanya maka mereka dipandang secara tidak seimbang?

2Co_11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
(Jika ada Rasul palsu maka pastilah ada Rasul yang asli. Salah satu strategi Iblis yang paling jitu adalah membuat apa yang benar-benar penting (IMPORTANT) dalam pandangan Allah menjadi seolah-olah tidak-penting (UN-IMPORTANT) dalam pandangan manusia. Jangan membuang bayi bersama-sama dengan air bekas mandinya. Rasul Palsu sudah pasti juga sulit dideteksi karena "penyamaran" mereka begitu hebat dan sempurna sehingga seolah-olah sangat mirip dengan yang asli. Kalau tidak demikian maka tentu tidak dapat dikatakan sebagai "penyamaran". Bahkan seringkali mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang "menyamar" dikarenakan mereka sesungguhnya sedang tertawan).

Mat_7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Mat_10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Joh_10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Act_20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

-----------

Rumah Tuhan tidak akan pernah mencapai destiny dari Sang Master Builder (Sang Batu Penjuru) jikalau tidak dibangun berdasar Juru Arsitek Bangunan (Rasul) dan Juru Peta (Nabi) yang Yesus Kristus sendiri telah tentukan bagi pembangunannya. Tanpa pelayanan mereka Amanat Agung-pun hanya akan menjadi slogan yang masih jauh dari pemenuhannya dan jemaat-pun akan suam secara rohani malahan seolah-olah menjadi alergi terhadap Amanat Agung.

Bagi gereja mula-mula, mereka memiliki 22 rasul yang menjadi arsiteknya. 12 rasul mengalami pemuridan langsung dari Yesus Kristus dan 10 yang lain tidak secara langsung. Setahu saya dari ke-22 Rasul gereja mula-mula ini, hanya Yohanes yang tidak mati secara martir. Gereja Tuhan di akhir zaman ini tidak akan pernah menjadi mempelai yang siap sedia, tak bercacat cela dan tak berkerut selama tidak dibangun berdasarkan instruksi para arsitek bangunan dan para juru peta bangunan ini.

Luk_1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu UMAT YANG LAYAK BAGI-NYA."

Eph_5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan CEMERLANG TANPA CACAT atau KERUT atau YANG SERUPA ITU, tetapi supaya jemaat KUDUS dan TIDAK BERCELA.

Mat_25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah SIAP SEDIA masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

Rev_19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah SIAP SEDIA.

Rev_21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang BERHIAS bagaikan PENGANTIN PEREMPUAN yang BERDANDAN untuk suaminya.

Rev_21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu PENGANTIN PEREMPUAN, mempelai Anak Domba."

Rev_22:17 Roh dan PENGANTIN PEREMPUAN itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

AMIN !
Baca SelengkapnyaBenarkah pelayanan para Rasul dan para Nabi sudah berakhir seiring berakhirnya pelayanan 12 Rasul Yesus Kristus ?

Friday, August 9, 2013

Pemimpin yang "Untouchable" ?

1Co 10:15 I speak as to wise men; JUDGE ye what I say.
1Co 14:29 Let the prophets speak two or three, and let the other JUDGE

--------------------------------

Rasul Paulus bukan manusia sempurna dan tidak "immune" terhadap tegoran dan "penghakiman" dari jemaatnya mengenai ajaran-ajaran yang ia sampaikan. Ia sangat terbuka untuk mendiskusikan ajaran-ajarannya, Ia mempersilakan apabila ada jemaat yang hendak memberi masukan, bahkan "penilaian" atau "penghakiman" atas ajaran yang ia sampaikan.

Ia sangat menyadari bahwa jemaatnya/para murid - yg meskipun baru saja dimuridkan di Efesus selama 3 tahun belakangan - juga sama-sama imamat rajani / satu level / sederajad dengan Paulus dihadapan Tuhan, sehingga pola-pola pengajaran/pemuridan Paulus selalu diskusi dua arah - menghargai suara / pendapat / pertanyaan dari imamat rajani yang lain - meskipun masih disebut murid-murid.

Tak pernah terbersit satu kalipun bagi rasul Paulus untuk secara hierarkhis-organisatoris memposisikan dirinya diatas jemaat/para murid, karena sejatinya fungsinya hanyalah memperlengkapi / memberdayakan jemaat untuk pekerjaan pelayanan

(jangan pernah pikirkan PEKERJAAN PELAYANAN dalam konsep pemikiran rasul Paulus waktu itu adalah main musik, main tamborin, jadi Worship Leader/Singers, jadi usher-kolektan atau jadi hamba-Tuhan-yang-dibayar, karena PEKERJAAN PELAYANAN bagi rasul Paulus adalah pembangunan tubuh Kristus, suatu "jenis pelayanan" yang langsung masuk kepada esensinya yaitu membangun dan membagi kehidupan dengan orang-orang/murid-murid).

-----------

Ia adalah rasul yang sangat rendah hati dan betul-betul pemimpin-berhati-hamba/pelayan/doulos, bukan pemimpin berhati "organisatoris-pengusaha-CEO-BOSS" seperti yang menjadi fenomena yang marak terjadi sekarang, padahal ia juga seorang pengusaha/pembuat tenda/businessman yang relatif sukses (kalau tidak sukses pasti tidak akan mampu membiayai teman-teman seperjalanan dan membantu jemaat yang kekurangan) - lihat ayat dibawah ini:

Act 20:18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: Act 20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Act 20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di RUMAH kamu;

Act 20:33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Act 20:34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Act 20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

-----------

Apa yang ia sampaikan, sekarang kita terima sebagai Firman Tuhan yang diilhami Roh Kudus - dan oleh karenanya berotoritas ilahi dan tanpa salah dan oleh karenanya menjadi bagian kanonisasi Perjanjian Baru.

-----------

Berbeda dengan kebanyakan gereja sekarang yg "belagu", membuat aturan-aturan manusia yang secara tidak langsung telah "disejajarkan" dengan Firman Tuhan, menjadi seolah-olah "UNTOUCHABLE", tidak bisa dikritik/dinilai/didiskusikan/diperbaiki/direvisi.

----------------------------------------------

Act_21:4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.

(Apa???? Rasul besar dinasehati jemaat/para murid? Iya, benar! bahkan Paulus pun nurut / manut akan bisikan Roh yang disampaikan melalui para murid supaya jangan pergi ke Yerusalem (karena belum saatnya mati martir). Disinilah antara lain fungsi imamat yang rajani, saling mengingatkan, saling menasihati, saling memperhatikan, saling membangun, saling mendoakan, saling mengaku dosa, saling menegor, saling, saling, saling dan saling.....)

Mat_4:17 "Repent: for the kingdom of heaven is at hand."
Baca SelengkapnyaPemimpin yang "Untouchable" ?

PERCAKAPAN YANG TIDAK PERNAH TERJADI

Bayangkanlah sebuah percakapan yang berlangsung berabad-abad antara Yesus dan gereja, mempelai-Nya di bumi. Topik percakapan itu adalah "Gereja Rumah si sepanjang masa."

"Kalian pasti ingat perkataanKu waktu itu, Aku akan membangun gereja-Ku," kata Yesus. "Dan karena Aku berjanji akan selalu beserta engkau sampai kesudahan zaman, maka Aku ingin gereja menjadi bagian dari kehidupanmu sehari-hari, ada di tempat dimana kalian tinggal, di rumah-rumah kalian."

Ada suara kasak-kusuk dari tengah-tengah murid-murid.

"Oh," kata Pachomius, si pencetus gerakan Monastik. "Pasti yang Tuhan maksud adalah bahwa Tuhan ingin supaya kami semua menjadi pengikut aliran Monastik dan sel para biarawan, iya kan?"

"Tidak juga," kata Yesus.

"Ecclesiolae in ecclesia? - gereja-gereja kecil di dalam gereja utama, yang besar?" tanya Luther.

"Hampir!" kata Kristus, "tetapi tetap bukan seperti itu yang Aku maksud."

Philipp Jakob Spener bertanya, "Collegiae pietatis - kelompok pendalaman Alkitab yang tekun di rumah-rumah?"

"Kelompok-kelompok doa, atau paling tidak persekutuan dengan model kelompok masyarakat?" tanya pengikut Moravian di Herrenhut. "Boleh juga kalau kita namakan mereka Gemeinschaften!" lanjut mereka

"Tidak, Saya ingin gereja-gereja rumah,"jawab Yesus.

"Sekarang kami tahu apa yang Engkau maksudkan. Kelompok-kelompok pendalaman Alkitab, benar bukan?"

"Hmm, bagaimana dengan kelompok-kelompok pendalaman Alkitab yang bersifat penginjilan? Atau apa pendapatMu tentang LEGS, Lay Evangelistic Group Studies," tanya pelopor pergerakan di Filipina pada tahun 1970-an.

Pada masa-masa akhir abad ke-20, banyak suara berseru meminta perhatian, hampir semuanya pada waktu yang bersamaan.

"Apakah itu kelompok anak muda?" mereka mendesak. "Kelompok peduli? Kelompok-kelompok Sekolah Minggu? Kelompok-kelompok kecil? Kelompok-kelompok rumah? Kelompok kehidupan? Atau, mungkin kelompok-kelompok Hidup Baru? Kelompok-kelompok tindak lanjut? Kelompok-kelompok penemuan? Kelompok-kelompok pemuridan? Kelompok-kelompok pelayanan? Kelompok-kelompok Oikos? Kelompok-kelompok tidak terduga?"

"Tetapi kelihatannya Dia tidak suka dengan kata 'kelompok,'" seseorang mencoba memberi saran. "Mari kita coba dengan sel!"

"Baiklah, bagaimana dengan Sel-sel Rumah, kalau begitu? Atau setidaknya Sel Keluarga? Sel Peduli? Sel Kehidupan? Atau Sel biasa sajalah?"

Tidak ada jawaban.

"Alfa! Pasti yang dimaksudkan-Nya adalah kelompok Alfa!" seseorang berteriak. "Dia pasti menyukai namanya, dan kita suka dengan makanannya - selain bahwa pada kenyataannya itu hanya merupakan sebuah komunitas yang tidak berlangsung lama. Tepat seperti masyarakat jangka-pendek yang kita dambakan."

"Komunitas IntiEklesia?" tanya sebuah pergerakan dalam gereja Roma Katolik.

"Apakah yang Tuhan maksud itu GKM?"

"Apa itu?" tanya Yesus

"Gereja Kecil Mungil-lah Tuhan," suara tadi menjawab.

"Saya tidak mengerti dua kata di belakang slogan itu. Apa yang begitu kecil dan sedikit menyangkut diri-Ku?" tanya Yesus.

"Oh, kalau begitu kami telah menemukannya! Gereja Sel, lengkap dengan Pendeta Pendamping Subdivisi Area, Penginjilan tipe B acara-acara penuaian dan sederet panjang pertanyaan pemecah suasana percakapan yang telah teruji," seru seseorang.

"Baiklah," kata Yesus, "Yang Kumaksud adalah gereja rumah, itu saja, gereja rumah yang tidak rumit dan sederhana, gereja yang berlangsung dalam rumah-rumah biasa. Mengapa kalian begitu sulit memahaminya?"
Baca SelengkapnyaPERCAKAPAN YANG TIDAK PERNAH TERJADI

Ketaatan Sister Chang

Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu. 2 Kor 2:9

Ketika Allah berbicara kepada Sister Chang, seorang pemimpin gereja rumah dari Henan, Dia menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal. Dia memerintahkannya untuk pergi dan memberitakan Injil di luar kantor polisi setempat. Tindakan semacam ini akan membuatnya ditangkap, sekalipun di negara barat. Dan di Cina komunis, ini adalah sebuah cara yang meyakinkan untuk mengundang hukuman berat. Tetapi, semakin lama Sister Chang mendoakan hal ini, semakin jelas suara Allah yang terus memberitahunya untuk melakukan hal itu. Akhirnya, ia tidak melihat pilihan lain kecuali menaati Allah.

Berdiri di luar kantor polisi, ia dengan berani memberitakan Injil kepada orang-orang yang melihatnya dengan keheranan. Dalam beberapa menit, beberapa polisi menyeretnya ke dalam dan menahannya. Di mata manusia ketaatannya tampak konyol, tetapi Allah bisa melihat hal-hal yang tidak kita lihat.

Sister Chang dihukum tanpa pengadilan dan ia dikirim ke penjara wanita, dimana ia ditempatkan diantara ribuan jiwa yang terhilang. Ia dengan berani dan penuh kasih memberitakan Injil kepada sesama tahanan. Cahaya Injil menyebar seperti api. Hanya dalam tiga bulan, 800 wanita percaya kepada Yesus! Seluruh suasana penjara menjadi berubah, dan suara-suara pujian dan penyembahan yang baru terdengar di lorong-lorong penjara dan di halaman.

Direktur penjara sangat keheranan dengan perubahan suasana tersebut dan ia bisa merunutnya ke khotbah Sister Chang. Ia lalu membawa Sister Chang ke kantornya dan berkata, "Kamu telah membuat pekerjaan saya jadi mudah! Tidak ada lagi perkelahian diantara para tahanan dan para wanita itu menjadi lembut dan patuh. Kami membutuhkan lebih banyak orang seperti kamu untuk bekerja disini. Mulai hari ini, kami telah memutuskan untuk membebaskan kamu. Kami ingin memberimu pekerjaan sepenuh waktu di penjara ini, dan kami akan menggaji kamu 3.000 yuan per bulan (Sekitar Rp. 3.500.000,- sebuah harta karun untuk ukuran desa Henan). Direktur itu melanjutkan, "Kami juga akan memberimu sebuah mobil dan seorang sopir, dan akan memberimu rumah."

Sister Chang dengan singkat mempertimbangkan tawaran itu, dan kemudian menjawab, "Dua puluh tahun yang lalu aku menjadi murid Yesus Kristus dan Dia selalu indah bagiku. Aku tidak percaya tawaran mobil, sopir, dan gaji yang Anda berikan adalah sesuai dengan apa yang Yesus ingin perbuat dengan hidupku, karena aku adalah milik-Nya. Yang ingin aku lakukan hanyalah memberitakan Kabar Baik."

Terlepas dari penolakannya atas tawaran itu direktur tersebut tetap melepaskannya dari penjara pada hari itu, dan ia terus melanjutkan pelayanannya bagi Tuhan.

Melakukan apa yang Tuhan minta untuk kita lakukan selalu mengandung berkat. Jangan membantah, melawannya, dan mencoba untuk memikirkan rinciannya. Pokoknya kerjakan saja. Ini adalah salah satu tanda dari seorang murid sejati Yesus Kristus.

(Kita bisa saja berdalih bahwa itu hanya salah satu cara Allah dalam memakai orang-orang untuk memenangkan dunia dan ada banyak cara lain yang Allah bisa pakai yang tidak melulu musti seperti itu. Baik...pendapat Anda ada benarnya, namun kita juga seharusnya tidak bisa memungkiri "value Injil" yang Allah kehendaki seperti KETAATAN PENUH pada Allah; KEBERANIAN menjalankan Amanat Agung; DINAMIKA SPONTANITAS hubungan akrab dengan Roh Kudus; KERELAAN menanggalkan kenyamanan/kemapanan hidup (bahkan kalau perlu: nyawa) - apabila diperlukan - dan menyambutnya sebagai Hak dan Harta Istimewa untuk turut mengalami persekutuan dalam penderitaan Kristus; dan YANG PASTI konsep kerangka kerja Tuhan SERING berbeda jauh dengan konsep/kerangka kerja manusia, perbedaannya seperti langit dan bumi - inilah fenomena paradoks yang terjadi dalam Kerajaan Allah).
Baca SelengkapnyaKetaatan Sister Chang

Kesaksian Enoch Wang (MUST READ TESTIMONY!!!)

Enoch Wang adalah pemimpin sebuah gerakan Kristen yang tumbuh dari ajaran Watchman Nee. Saat ini gerakan ini sudah mencapai jutaan orang percaya di seluruh Cina. Saudara Enoch telah menghabiskan 16 tahun dari 20 tahun terakhir ini di penjara demi Injil. Hanya setelah beberapa bulan memberikan wawancara ini, ia ditangkap lagi. Pemimpin penting dari gereja Cina ini berbicara tentang arti gerakan Kembali ke Yerusalem bagi diri-Nya dan ia membagikan sebuah kesaksian luar biasa yang sangat terkenal dan diteguhkan kebenarannya oleh banyak pemimpin gereja di Cina.

Saya pertama kali menjadi seorang Kristen pada tahun 1969 – yaitu saat berlangsungnya Revolusi Kebudayaan. Saat itu saya adalah seorang pimpinan Pasukan Tentara Merah Komunis. Iman saya kepada Allah pada tahun pertama itu sangat dangkal. Pada tahun 1970 saya sungguh-sungguh menjadi seorang anggota partai Komunis, sekalipun saya juga seorang pengikut Kristus! Tanpa menunggu lama, saya dipromosikan dalam posisi kepemimpinan Liga Kaum Muda Komunis, dan pada tahun 1972 saya ditugaskan untuk bekerja di sebuah pabrik senjata milik tentara pembebasan Cina. Barulah pada tahun 1973 saya menjadi serius tentang melayani Tuhan Yesus.

Pertama kali saya masuk penjara karena iman saya kepada Allah adalah dari tahun 1982 hingga 1994. Mereka tidak senang dengan kenyataan bahwa seorang Pasukan Tentara Merah yang ateis dan seorang pemimpin Liga Kaum Muda Komunis sekarang adalah seorang Pendeta Kristen! Dalam tahun-tahun itu mereka berusaha agar saya berpaling dari Tuhan, tetapi karena kasih karunia Allah mereka tidak bisa mengambil harta Allah di dalam hati saya.

Ketika saya ditangkap, putri kecil kami baru berusia tiga tahun. Adalah sangat menyakitkan dipisahkan dari istri dan anak saya, tetapi saat itu saya berharap bahwa orang-orang Kristen setempat bisa mengurus mereka saat saya tidak ada. Pihak penguasa mengetahui hal ini sehingga mereka memutuskan untuk mengawasi keluarga saya untuk mendeteksi apakah mereka memperoleh bantuan dari luar. Saya dihukum sebagai seorang penentang Revolusi dan seorang pengkhianat – sebuah kejahatan paling buruk di Cina. Siapapun yang didapati mencoba untuk menolong keluarga seorang Penentang Revolusi akan dituduh melakukan kejahatan yang sama, sehingga ketakutan akan hukuman akan membuat kawan-kawan Kristen saya tidak bisa membantu keluarga saya.

Kami tinggal di sebuah tanah pertanian, tetapi istri saya tdak tahu bagaimana menanam dan menuai padi, sehingga keluarga saya segera mengalami kelaparan dan menjalani suatu masa yang sangat sulit. Pada musim panas pertama, istri saya berusaha untuk memanen jagung di ladang kami sementara putri saya tinggal di rumah. Usianya yang baru menginjak empat tahun, ia telah belajar bagaimana memasak sehingga ia bisa membantu ibunya! Ia bahkan telah belajar bagaimana menyalakan api dan menanak air untuk memasak mi, atau masakan sederhana lainnya.

Tekanan terhadap putri kecil kami begitu besar. Tidak ada seorang anakpun yang seharusnya menghadapi kehidupan seperti yang harus ia jalani, tetapi Tuhan membantu mereka dan saat ini putri saya adalah seorang wanita muda yang cantik dan melayani Tuhan dengan sepenuh hatinya.

Setelah saya dipindahkan ke sebuah kamp kerja paksa di sebuah wilayah lain dari provinsi kami, istri dan putrid saya juga pindah ke kota itu agar mereka bisa terus-menerus menjenguk saya. Selama bertahun-tahun, istri saya yang tercinta membesarkan putrid saya sendirian, tanpa dukungan dari sesama orang Kristen, tanpa suami dan tanpa uang. Kadang-kadang mereka harus mengais-ngais tong sampah untuk mencari remah makanan yang bisa mereka makan atau menemukan beberapa barang yang bisa mereka jual di pasar demi beberapa sen uang. Di saat lain, beberapa kali mereka terpaksa mengemis. Dalam sebuah kesempatan, ketika ia berada di titik terendahnya, Allah memberinya penglihatan akan Surga yang mendorong imannya dan membantunya untuk terus melangkah.

Banyak orang di seluruh dunia mendoakan para pendeta di Cina saat mereka dipenjarakan, dan kami berterimakasih untuk dukungan ini. Akan tetapi, perlu diingat juga untuk mendoakan keluarga para pendeta itu, karena penderitaan mereka seringkali lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang ada di dalam penjara. Lagipula, setidaknya saya memperoleh jatah makan setiap hari walau hanya makanan berkualitas rendah.

Kunjungan dari keluarga saya merupakan pengalaman yang pahit-manis. Mereka tidak pernah mengeluh atas kehidupan mereka, tetapi tubuh kurus kurang gizi mereka mengungkapkan pergulatan mereka yang berat. Saya rindu menemui mereka dan merasa dikuatkan saat mereka datang. Tetapi penderitaan karena mengetahui apa yang sedang mereka alami adalah penganiayaan terburuk yang bisa ditimpakan pihak penguasa kepada saya.

Putri saya tidak bisa bersekolah karena kami tidak memiliki uang untuk sekadar membeli buku atau seragam sekolah. Selain itu anak-anak kaum “kontrarevolusi” diejek dan dilecehkan oleh para guru dan murid-murid lainnya. Saat saya dibebaskan dari penjara, orang-orang percaya di gereja berkumpul dan memutuskan untuk menyekolahkan putri saya ke universitas untuk mengejar ketertinggalan dari tahun-tahun dimana ia harus kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Tuhan telah menolongnya dan tahun ini ia lulus.

Ketika saya akhirnya dibebaskan pada tahun 1994, saya pikir kami akan mengalami pertemuan kembali yang menggembirakan, tetapi saya tidak sepenuhnya menyadari apa yang telah istri dan putri saya alami selama tahun-tahun tersebut. Begitu banyak emosi dan penderitaan yang telah menumpuk selama 13 tahun tertumpah seperti banjir. Saya dan istri saya harus kembali memulai membangun hubungan kami dari awal. Hanya karena kemurahan kasih karunia Tuhan Yesus kami bisa mengalami kemajuan. Sekarang segala sesuatunya telah menjadi baik dan saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberi saya seorang pasangan yang luar biasa. Tanpa istri saya, saya tidak bisa apa-apa! Tuhan selalu baik bagi kami.

Saat saya masuk penjara, saya beranggapan bahwa gereja saya benar-benar secara doktrin dan praktek, dan bahwa kelompok gereja lain di Cina melakukan kesalahan serius. Karena itu, pada tahun-tahun awal saya kurang atau tidak memiliki hubungan dengan tubuh Kristus lainnya di Cina, karena keyakinan bahwa saya melayani Allah dengan menghindari berhubungan dengan mereka. Barulah setelah saya dibebaskan dari penjara saya belajar untuk memiliki hati Allah bagi seluruh anak-anakNya.

Pada tahun 1997, saat kehidupan keluarga kami semakin mapan, saya ditangkap lagi dan menghabiskan tiga tahun lagi dipenjara. Hal yang sama terjadi saat Brother Yun dan Xu ditangkap, maupun banyak pemimpin gereja rumah lainnya. Saya sedang di dalam penjara ketika Allah secara ajaib memungkinkan Yun bisa meloloskan diri dari penjara, meskipun kakinya telah dipukuli habis-habisan sehingga ia dikenal sebagai “si pincang”. Allah secara adikodrati membuka pintu bagi Yun untuk melarikan diri. Saya adalah saksi dari kenyataan bahwa “apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka” (Wahyu 3:7). Saya ingin membagikan suatu bagian dari kesaksian saya yang langsung terkait dengan visi Kembali ke Yerusalem.

Pada tahun 1995, saya dan istri saya memiliki seorang putri lagi. Saya berusia 45 tahun dan tidak berharap menjadi ayah lagi. Alkitab berkata, “Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah.” (Mazmur 127:3). Kami sangat senang.

Pada Hari Tahun Baru 1997, sebuah pertemuan gabungan diadakan oleh Brother Yun di dekat kota tempat tinggal saya. Para pemimpin dari berbagai jaringan gereja rumah diundang untuk hadir agar kami bisa bersekutu satu dengan yang lain, berdoa bersama, dan meruntuhkan tembok pemisah yang ada diantara berbagai kelompok gereja yang berlainan. Saya sangat ingin hadir karena Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahwa kesatuan di dalam gerakan gereja rumah adalah sangat penting jika kami ingin memajukan Injil sebagaimana yang dikehendaki Tuhan. Sebelum kami saling mengampuni dan melakukan rekonsiliasi, saya yakin bahwa Allah tidak akan pernah sepenuhnya memberkati pekerjaan kami.

Pada saat itu keluarga saya sedang dicari polisi. Kami tinggal di lantai empat sebuah apartemen yang masih dalam proses pembangunan. Kami tidak bisa memperoleh tempat tinggal yang wajar karena untuk melakukannya kami harus mendaftar pada penguasa setempat, yang tentu saja akan segera membuat kami tertangkap.

Di pagi hari ketika saya harus berangkat ke pertemuan gabungan itu, saya sedang berbicara di telepon saat saya mendengar teriakan. Istri saya lari memasuki ruangan sambil berteriak histeris. Putri tertua saya, yang berusia 18 tahun, tengah menggendong adiknya, yang saat itu berusia 15 bulan, diatas balkon sambil melihat ke jalan. Entah bagaimana bayi kami terlepas dari gendongannya. Ia jatuh dari lantai empat dengan kepala lebih dahulu mendarat diatas setumpuk batu bata yang ada di jalan.

Istri saya menggendong putri kecil kami sambil menangis. Ia berkata,”Cepat, kita harus membawanya ke rumah sakit segera!” Saya segera bisa melihat bahwa bayi itu sudah meninggal dunia. Kepalanya terbentur dan sebagian dari lapisan otaknya keluar melalui bagian depan tengkoraknya yang retak.

Saya berkata, “Tidak ada gunanya pergi ke rumah sakit. Ia sudah meninggal dunia. Tidak ada apapun yang bisa dilakukan oleh rumah sakit untuk memperbaiki kondisinya.” Sebuah gejolak emosi menguasai saya. Di satu sisi saya tahu bahwa ia sudah meninggal dunia, sehingga tidak perlu pergi ke rumah sakit. Saya juga tahu bahwa jika kami pergi ke rumah sakit pihak berwenang akan segera mengetahui bahwa kami bukan penduduk yang terdaftar, dan saya akan segera ditangkap dan dikirim kembali ke penjara, kemungkinan besar dengan tuduhan membunuh bayi saya sendiri. Kami akan mendapat masalah karena tinggal secara illegal di sebuah bangunan yang belum selesai, dan keluarga yang telah mengijinkan kami tinggal disana juga akan mendapatkan kesulitan.

Saya juga merasa bahwa insiden ini merupakan serangan langsung dari setan yang bermaksud untuk mengalihkan perhatian saya dan menghalangi saya dan rekan-rekan kerja saya yang akan menghadiri pertemuan gabungan yang penting itu. Setan tidak senang ketika umat Allah berkumpul bersama untuk meruntuhkan tembok-tembok pemisah diantara mereka. Iblis selama bertahun-tahun secara diam-diam mendirikan tembok-tembok pemisah berupa sikap tidak mengampuni, kesalahpahaman, dan prasangka. Saya saat itu tidak terkejut bahwa iblis akan melakukan apapun untuk menghalangi pertemuan itu berlangsung.

Saya pun berlutut dan berdoa. Saya dalam keadaan marah, terguncang dan berduka pada saat yang bersamaan. Saya berkata, “Tuhan jika ini adalah kehendakMu bagi gereja di Cina untuk bersatu, maka aku berdoa kepadaMu agar Engkau menghidupkan kembali putriku. Aku berdoa agar hari ini Engkau mengembalikan napas kehidupan ke dalam tubuhnya, besok Engkau akan membuatnya berbicara, dan lusa ia akan kembali bisa berjalan. Tetapi, jika bukan kehendakMu bagi gereja di Cina untuk bersatu, maka aku akan bersembunyi dan tidak akan pernah lagi memberitakan Injil-Mu.” Tentu saja saya akan selalu mempercayai Tuhan, tetapi saya hanya akan menarik diri dari garis depan dan memutuskan untuk menjalani kehidupan yang damai dan tenang.

Sebagian orang Kristen mungkin akan berkata, saya tidak mempunyai hak untuk berbicara kepada Allah seperti itu, tetapi Anda perlu memahami bahwa saya sedang dalam keadaan terguncang dan marah dan saya tahu bahwa kecelakaan ini adalah sebuah tindakan Iblis yang sengaja dirancang untuk menghalangi saya datang ke pertemuan gabungan itu.

Istri saya terus memeluk bayi itu dan menggendong tubuh tanpa nyawa itu. Putri cantik kami telah berhenti bernapas, jantungnya berhenti berdenyut, dan wajahnya pucat.

Pertemuan it akan dimulai pada malam itu di sebuah lokasi sekitar 20 mil jauhnya dari rumah kami. Saya memutuskan untuk mengesampingkan rasa duka saya dan tetap datang ke pertemuan itu sebagai tanda sikap tidak tunduk kepada setan dan sebagai sebuah tindakan iman kepada Allah. Saya juga memutuskan untuk tidak menangis, sekalipun saya sangat berduka di dalam hati saya. Saya ingin menunjukkan kepada iblis bahwa ia tidak akan pernah bisa mengintimidasi atau menghentikan saya.

Di akhir sore itu, saya meninggalkan rumah saya menuju ke pertemuan itu, dibungkus pakaian hangat untuk menghadapi dinginnya udara musim dingin. Saat saya meninggalkan rumah istri saya masih menggendong bayi itu sambil menangis. Bagian otak yang keluar masih terlihat, mengalir keluar dari retakan tulang tengkoraknya. Putri tertua saya hancur hatinya, menyalahkan dirinya karena telah menjatuhkan adiknya dari balkon.

Ketika saya sampai di pertemuan, Brother Yun telah mulai berbicara. Saya dan rekan-rekan pelayanan saya mengambil tempat duduk kami dan tidak memberi tahu siapapun tentang apa yang telah terjadi. Selama makan malam, kami memutuskan untuk tidak makan. Sebaliknya, kami berpuasa dan berdoa bersama-sama di ruang pertemuan, tetapi saya masih belum mau menceritakan apa yang telah terjadi kepada orang lain. Saya terus mengingatkan Tuhan betapa putri kecil kami adalah berkat yang luar biasa, dan betapa kelahirannya telah mendatangan sukacita bagi saya di usia saya yang ke-45 tahun. Saya menguji hati saya untuk melihat apakah hal ini terjadi karena ada dosa di dalam kehidupan saya.

Saya berkata kepada Tuhan, jika hal ini terjadi karena saya telah melukai hati-Nya maka saya tidak mempunyai alas an mengeluh. “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” (Ayub 2:10, 1:21).

Setelah pertemuan hari pertama itu ditutup, saya tahu keluarga saya membutuhkan saya sehingga saya segera kembali ke rumah dimana saya mendapati istri dan putri saya masih menangis. Mata mereka merah dan bengkak. Istri saya masih menggendong bayi tak bernyawa itu dengan tangannya. Saya membungkuk maju dan mendoakan bayi saya di dalam nama Yesus Kristus. Tiba-tiba saya mendengar seperti suara embusan nafas lemah dari dalam mulutnya, seperti bunyi sendawa kecil. Saya sadar bahwa ia pasti bernafas dan saya, “Terpujilah Tuhan!” Kami berempat tidur di ruang yang sama, tetapi malam itu tak satupun dari kami yang tidur. Karena emosi kami sudah kering, kami hanya duduk disana berdoa secara perlahan. Pada pukul lima pagi, saya bangun dan kembali ke pertemuan gabungan itu dan menghabiskan seluruh hari dengan berdoa dan berdiskusi dengan sesame pemimpin gereja rumah lainnya, yang masih tidak tahu apa yang telah terjadi. Pada pukul sepuluh malam, pertemuan itu berakhir dan saya kembali pulang ke rumah.

Ketika saya memasuki pintu rumah kami, saya menemukan suasana yang berbeda. Putus asa telah berganti dengan sukacita. Istri saya menyusui putri kecil kami. Ia telah bernapas dengan baik, pipinya telah kembali memerah, dan ia lapar! Allah secara ajaib telah menyembuhkan tengkoraknya, dan kulit telah membungkus bagian otaknya yang tadi terlihat. Tidak ada bantuan medis yang telah diberikan kepadanya, kecuali dari Dokter Terbesar, Yesus. Yang tersisa hanyalah luka kecil di tengah dahinya.

Terlepas dari perbaikan yang nyata ini, ia masih jauh dari normal. Ia tidak bisa berjalan atau bergerak, matanya tertutup, dan ia hanya terbaring disana tidak bergerak kecuali bernapas dan menyusu.

Saya memanggil namanya, “Sheng Ling”, yang berarti “berkat rohani”. Ketika ia mendengar suara saya, ia berhenti minum susu dan sebuah suara kecil keluar dari mulutnya, seolah-olah ia memberi salam kepada saya. Malam itu saya bisa tidur dengan tenang, karena tahu bahwa Tuhan sedang melakukan sebuah keajaiban besar.

Keesokan paginya, saya kembali bangun awal dan menuju pertemuan di hari ketiga. Ada banyak pertobatan dan pengakuan dosa dari para pemimpin dari berbagai kelompok gereja. Kami mendengar berjam-jam kesaksian tentang bagaimana Allah sedang bekerja di setiap jaringan gereja rumah, dan kami semua menyadari bahwa Tuhan menyertai kelompok gereja lainnya sebagaimana Ia beserta dengan kami. Tahun-tahun kepahitan dan perpecahan runtuh dibawah kaki salib. Air mata mengalir saat kami saling berangkulan dan saling menerima sebagai saudara sejati di dalam Kristus. Iblis tentu sangat marah bahwa kami berkumpul bersama sebagai umat Allah yang bersatu. Ia ingin agar kami terus bekerja secara terpisah, dilemahkan oleh dinding-dinding pemisah. Keinginan Yesus adalah agar anak-anak-Nya berjalan bersama-sama. Dia berdoa dalam Yohanes 17:22-23,

"Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. "

Saya yakin bahwa tanpa pertemuan itu, dan pertemuan lainnnya seperti ini, tidak aka nada kesatuan diantara berbagai ranting yang berlainan dari gereja rumah di Cina saat ini. Dalam kondisi kami sebelumnya yang tercerai berai, tidak mungkin kami akan memiliki kemungkinan untuk menaati panggilan Allah untuk membawa Injil melalui Negara-negara yang belum mengenal Allah kembali ke Yerusalem.

Ketika saya kembali ke rumah pada malam itu, istri saya masih menyusui putri saya. Saya mengulurkan lengan saya dan berkata, “Sheng Ling, mari ayah gendong kamu.” Ia mengambil satu langkah ke arah saya dan limbung, tetapi kami semua gembira karena ia telah mengambil langkah pertamanya, hanya dua hari setelah ia meninggal dunia dengan otak keluar dari tengkoraknya yang retak. Saya mulai menangis dalam sukacita.

Pada malam ketiga inilah saya menceritakan kepada keluarga saya apa yang telah saya doakan ketika Sheng Ling jatuh dari jendela. Saya berkata kepada mereka, “Ketika kamu pertama kali mengambil tubuhnya dari jalan, saya berlutut dan berkata kepada Allah, “Aku berdoa agar Engkau mengembalikan nyawanya kedalam tubuhnya, besok Engkau akan membuatnya berbicara, dan lusa ia akan bisa berjalan.”

Ketika mereka mendengar hal ini, mereka sangat bersukacita, karena mengetahui bahwa Allah telah melakukan suatu keajaiban yang besar.

Pada pagi keempat, saya pergi ke pertemuan dengan sukacita yang sangat besar di dalam hati saya. Akan tetapi, antusiasme saya mendadak surut ketika sejumlah pemimpin gereja rumah mengacungkan telunjuknya kepada saya dan berkata, “Mereka yang menghadiri pertemuan ini diharapkan untuk tinggal disini. Komitmen untuk bersatu seperti apakah yang Anda miliki jika untuk tetap bersama dengan kami pun Anda tidak bisa, sebaliknya setiap malam Anda justru tergesa-gesa pulang ke rumah begitu pertemuan berakhir?” Saya memang belum menceritakan apapun kepada pemimpin lainnya dalam pertemuan itu, sehingga mereka tidak tahu apa yang tengah terjadi dalam hidup saya.

Dalam sesi terakhir dari pertemuan itu, Brother Yun dijadwalkan untuk berbicara, kemudian para pemimpin bermaksud untuk berdoa bersama sekali lagi sebelum setiap orang kembali ke rumahnya masing-masing. Ketika ia tengah berbicara, putrid tertua saya memasuki ruangan dan dengan girang mulai membisikkan sesuatu ke telinga saya. Ia buru-buru datang ke tempat pertemuan itu untuk memberi tahu saya bahwa adiknya sekarang telah berjalan dan berbicara dengan normal! Pada tahap itulah saya merasa harus berdiri. Saya berkata kepada setiap orang, “Saya tahu sekarang bahwa adalah kehendak Tuhan bagi gereja di Cina untuk bersatu!” Di hadapan lebih dari seratus orang pemimpin, saya memberikan kesaksian tentang apa yang telah terjadi pada putri kecil saya. Setiap orang memuji Tuhan. Mereka yang menegur saya karena selalu pulang setiap malam menemui saya dan meminta maaf.

Tuhan bukan hanya menyembuhkan Sheng ling dari kecelakaan itu, melainkan ia juga telah memberkatinya dengan cara yang sangat istimewa. Ia sekarang berusia delapan tahun dan sangat cerdas sehingga di sekolah ia melompat setahun lebih awal dari teman-teman sekelasnya! Ia tidak mengalami dampak kerusakan jangka panjang sebagai akibat kecelakaan yang dialaminya. Yang tersisa hanyalah tanda luka kecil di dahinya. Tampaknya Tuhan memang meninggalkan luka kecil itu untuk mengingatkan kami akan betapa besar kuasa dan kasih karuniaNya.

Anda semua silakan datang dan mengunjungi kami kapanpun! Anda akan melihat bahwa Sheng ling sekarang adalah seorang gadis kecil yang energik dan cerdas, yang mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya. Namanya yang bermakna “berkat rohani” sangat cocok untuknya.

Tuhan pertama kali berbicara kepada saya tentang membawa Injil kembali ke Yerusalem pada tahun 1979. Sejak itu, visi ini telah semakin menjadi tujuan saya dalam melayani Tuhan. Ini adalah perintah yang saya terima dari Tuhan, panggilanNya kepada saya.

• Doakan agar gereja di Cina mengenal kehendak Allah sehingga kami akan mempersembahkan diri kami kepada Allah tanpa mendua hati dan ragu-ragu. Doakan agar semakin banyak orang percaya di Cina yang memiliki beban untuk membawa Injil kembali ke Yerusalem.

• Doakan agar kami mampu bekerja sama dengan sesama orang percaya dari seluruh dunia sehingga kita bisa menyelesaikan Amanat Agung bersama-sama. Ketika semua bangsa telah menerima kesaksian Injil, akhir zaman akan datang.
Baca SelengkapnyaKesaksian Enoch Wang (MUST READ TESTIMONY!!!)